Sunday 9 October 2011

Coffe from Coffe Toffe

Frappe Blend

On February 4, 2011, in Coffee, Product, by admin

FB™ I Need Coffee

Campuran antara espresso, susu, chocolate fudge dan chocohip akan meningkatkan energi serta menyegarkan hari – harimu. Salah satu menu favorit kami yang pasti juga akan menjadi menu favorit Anda.
A Mixture of strong espresso, milk, chocolate fudge and chocochip will certainly boost your energy and at the same time will freshen up your days. It’s one of our signature menu and it should also be your must-have menu.
Level KopiMedium Coffee
Additional Whip cream

FB™ Chocolaccino

Kombinasi seimbang antara House Blend Coffee kami dengan dark chocolate spesial COFFEE TOFFEE®. Beberapa orang menyebut minuman ini adalah yin dan yang dari rasa pahit kopi dan sensasi manisnya coklat.
A balance combination of our House Blend Coffee and COFFEE TOFFEE® specialty dark chocolate. Some called this menu is the yin and yang of the bittersome of coffee and the sweet sensastion of chocolate.
Level KopiLight Coffee
Additional Whip cream

FB™ Vanila Mud

Salah satu menu klasik kami, sebuah minuman blended coffee dengan sedikit sentuhan kopi, creamy vanilla dengan sensasi ringan dari kopi terbaik Indonesia.
One of our classic menu, a light blended coffee. Feel the creamy vanilla with a smooth sensation our special House Blend Coffee. A perfect company for relaxing moments with friends or family.
Level KopiLight Coffee
Additional Whip cream

FB™ Rum Raisin

Sebuah sensasi rasa dari blended coffee kami dengan sedikit sentuhan rum(non alkohol) dan kismis akan membuat anda serasa sedang dalam liburan akhir pekan.
One of our Frappe Blend™ line of beverage, an iced blended coffee with a touch of rum sensation will surely make your day like holiday.
Level KopiLight Coffee
Additional Whip cream

FB™ Caramel Delight

Sebuah menu blended coffee yang telah menjadi pilihan banyak orang di COFFEE TOFFEE®, campuran antara House Blend Coffee kami yang kuat, susu serta creamy caramel.
A deligtful beverage of coffee everyone crave for, a mixture of our rich and strong coffee, milk and a sweet and creamy caramel sensation.
Level KopiMedium Coffee
Additional Whip cream

FB™ Give Me Almond

Salah satu unggulan kami dalam kategori menu Frappe Blend™, sebuah blended coffee dingin dalam balutan rasa almond yang sensasional. Sebuah rekomendasi pribadi dari kami.
It’s one of our signature from the Frappe Blend™ lines, an iced blended coffee enrich with the sweet-temting sensation of almond. It’s a personal treat for you.
Level KopiLight Coffee
Additional Whip cream

FB™ Hazelnut Crave

Segelas hazelnut tidak akan pernah mengecewakan Anda, sekarang coba dalam versi Frappe Blend™ kami. Kombinasi yang kaya antara sirup hazelnut, susu dan COFFEE TOFFEE® House Blend kami.
A glass of hazelnut will always make your day. Now try it in our Frappe Blend version, a sweet combination between hazelnut syrup, milk and our strong and rich coffee.
Level KopiLight Coffee
Additional Whip cream

FB™ Irish Creame

perpaduan blended coffee dingin dalam sensasi rasa Irish Whiskey (non-alkohol) yang menggoda. Sebuah rekomendasi pribadi dari kami.
It’s one of our signature from the Frappe Blend™ lines, an iced blended coffee with the foxy-sensation of Irish Whiskey. It’s a personal treat for you.
Level KopiLight Coffee
Additional Whip cream

Bisnis Warung Kopi

Para investor yang tergiur dengan potensi pasar kedai kopi, kini memiliki peluang untuk merealisasikan niatnya. Karena makin banyak pemilik merek kedai kopi baik lokal maupun asing menawarkan kepemilikan kedai lewat sistem waralaba, dan mitra bagi hasil.

Gairah membuka kedai kopi terlihat sejak 3 tahun terakhir. Dari Yogyakarta, sekelompok anak muda sukses mengembangkan Kedai Kopi dan It's Coffee. Investasi setiap gerai Rp175 juta - Rp 250 juta.
Respons positif pasar terhadap jasa layanan itu pula yang membuat terwaralaba kedai asal ThailandBlack Canyon Coffee mampu dengan cepat memperluas jaringannya di Indonesia, hingga memperoleh penghargaan dari Pemerintah Negeri Gajah Putih itu.
Kegairahan juga tampak dari ekspansi pabrikan kopi ke bisnis kedai. Sebut saja Kapal Api yang
membuka Excelso Caf鬠dan kopi Torabika yang membuka Kedai Kopi Torabika.

Penawaran kedai kopi waralaba dan bagi hasil juga dibuat dengan ketentuan modal yang lebih
terjangkau bagi kalangan menengah. Sebelumnya, Black Canyon Cofee menawarkan waralaba kedai kopinya dengan modal Rp1,5 miliar - Rp 2 miliar, sekarang membuat format yang bisa dijangkau dengan investasi Rp 500 juta.
Begitu juga kedai kopi Bengawan Solo Coffee. Besaran modal berbeda ditetapkan bagi mitranya, sesuai dengan tipe gerai. Untuk konsep tempat berjualan booth (gerobak) tanpa kursi Rp100 juta, tipe island di ruangan terbuka seperti di lobi dengan kursi terbatas Rp150 juta, adapun berbentuk toko investasinya mulai dari Rp300 juta.
Mufid Wahyudi, Presiden Direktur PT Boga Citra Cemerlang - terwaralaba utama Black Canyon Coffee di Indonesia, meyakini kedai kopi bukan ajang bisnis musiman, yang marak kemudian segera padam. "Penyuka kopi akan selalu tetap menggemarinya, tidak seperti jenis minuman lainnya. Oleh karena itu, saya yakin bisnis kedai kopi booming-nya bukan seasonal," kata Mufid. Justru, bisnis kedai kopi makin manis.

Seni kopi
Dibandingkan dengan minum kopi di warung yang hanya Rp2.000 per gelas, kedai kopi bernuansa modern memang menjual minuman kopi dengan harga yang berlipat ganda.
Mufid mengatakan jaminan kepada konsumen yang diminumnya adalah kopi segar, yaitu biji kopi baru dihaluskan jika akan disajikan, serta 100% kopi yang dihirup konsumen murni tanpa campuran komoditas lain, seperti jagung, menyebabkan harga jualnya bisa mencapai sekitar Rp20.000 hingga Rp30.000 per gelas.
Selain itu, mesin peracik kopi yang biasa dibuat para barista (peracik minuman kopi) biasanya
merupakan impor dari Italia, harganya bisa mencapai Rp 50 juta.
Penyajiannya dengan perhitungan yang tepat untuk mendapatkan suhu serta kehalusan krem campuran dan penyajian minuman kopi dengan tambahan lainnya dapat tampil bertekstur indah untuk frappe coffee juga menuntut kepiawaian.
Belum lagi seni melukis di atas permukaan kopi untuk menyajikan latte art, juga butuh keahlian. Jadi, selain kualitas, konsumen juga membayar kopi untuk menghargai seni peraciknya.
Karena itu gaya hidup terutama kalangan muda baik wanita dan pria dengan mengadakan pertemuan di kedai kopi kini menjadi zamannya. Karena.kopi tidak lagi hanya sebagai minuman warna hitam pekat, pahit, dan diminum untuk penghalau kantuk.
Karena banyak peminat kedai kopi marak bermunculan di berbagai lokasi, baik di mal, permukiman, perkantoran, bahkan di kampus. Harga tampaknya tidak menjadi kendala untuk memenuhi tuntutan gaya hidup.
Fenomena tersebut memberi prospek bagi bisnis kedai kopi. Widjojo, pengelola kedai kopi Bengawan Solo Coffee yang tersebar di Jakarta, Yogyakarta dan Surabaya, mengatakan satu gerai mampu menjual 50-100 gelas minuman per hari. "Dengan sistem joint venture, investor mendapatkan bagi hasil. Dan akan mampu mendapatkan kembali modalnya selama 2 tahun," ujar Widjojo.

Titin, Direktur PT Semesta Selaras, yang mengoperasikan Cofee Stop, menjanjikan kepada minta kerjasamanya akan mampu mendapatkan kembali modal Rp75 juta untuk membeli booth Coffee Stop dan kelengkapan pembuat kopi dalam tempo kurang dari 9 bulan.
Peminat booth Coffee Stop terus bertambah. Sekarang ada 25 booth Coffee Shop di sejumlah lokasi tempat peristirahatan di jalan tol serta taman hiburan. Dalam sehari satu gerai menjual 50 gelas dengan harga Rp9.000 - Rp19.900 per gelas. "Meski banyak pesaing, dengan rasa kopi yang ditawarkan konsumen akan tetap mencari kami untuk minum kopi," kata Titin.

Hidup seperti rokok

Benar,cobalah hisap rokokmu,semakin cepat kau hisap,semakin cepat habis waktumu untuk hidup.So jangan sia-siakan hidupmu.Kita tak tahu kapan tuhan memanggil kita.Berkaryalah untuk orang tercinta agar bila kamu tidak ada di dunia ini,ada yang mengenang dan ada untuk dikenang....

Powered By...

Thanks for powered my blog
Coffe Toffe
H.M Sampoerna

Asal Mula Rokok Di Indonesia

Kisah kretek bermula dari kota Kudus. Tak jelas memang asal-usul yang akurat tentang rokok kretek. Menurut kisah yang hidup dikalangan para pekerja pabrik rokok, riwayat kretek bermula dari penemuan Haji Djamari pada kurun waktu sekitar akhir abad ke-19. Awalnya, penduduk asli Kudus ini merasa sakit pada bagian dada. Ia lalu mengoleskan minyak cengkeh. Setelah itu, sakitnya pun reda. Djamari lantas bereksperimen merajang cengkeh dan mencampurnya dengan tembakau untuk dilinting menjadi rokok.

Kala itu melinting rokok sudah menjadi kebiasaan kaum pria. Djamari melakukan modifikasi dengan mencampur cengkeh. Setelah rutin menghisap rokok ciptaannya, Djamari merasa sakitnya hilang. Ia mewartakan penemuan ini kepada kerabat dekatnya. Berita ini pun menyebar cepat. Permintaan "rokok obat" ini pun mengalir. Djamari melayani banyak permintaan rokok cengkeh. Lantaran ketika dihisap, cengkeh yang terbakar mengeluarkan bunyi "keretek", maka rokok temuan Djamari ini dikenal dengan "rokok kretek". Awalnya, kretek ini dibungkus klobot atau daun jagung kering.

Sepuluh tahun kemudian, penemuan Djamari menjadi dagangan memikat di tangan Nitisemito, perintis industri rokok di Kudus. Bisnis rokok dimulai oleh Nitisemito pada 1906 dan pada 1908 usahanya resmi terdaftar dengan merek "Tjap Bal Tiga". Bisa dikatakan langkah Nitisemito itu menjadi tonggak tumbuhnya industri rokok kretek di Indonesia.

Menurut beberapa babad legenda yang beredar di Jawa, rokok sudah dikenal sudah sejak lama. Bahkan sebelun Haji Djamari dan Nitisemito merintisnya. Tercatat dalam Kisah Roro Mendut, yang menggambarkan seorang putri dari Pati yang dijadikan istri oleh Tumenggung Wiroguno, salah seorang panglima perang kepercayaan Sultan Agung menjual rokok "klobot" (rokok kretek dengan bungkus daun jangung kering) yang disukai pembeli terutama kaum laki-laki karena rokok itu direkatkan dengan ludahnya.

Asal Mula Kedai Kopi

Selama abad ke-18 di London, rumah-rumah kopi mulai musim semi di seluruh kota. Mereka menarik pelanggan yang luas, dari dokter ke pedagang, dan dari penulis untuk politisi. Seperti kedai lokal, rumah kopi adalah tempat di mana orang berkumpul untuk berbicara tentang kebanyakan masalah. Mereka pabrik yang bergejolak ide-ide baru, gosip dan berita. Berjuang artis berbondong-bondong ke tempat-tempat pertemuan untuk mencari tempat untuk menampilkan seni dan menjalin kontak bisnis baru. Runner bahkan dikirim dari rumah ke rumah kopi kopi untuk mengumpulkan, relay dan melaporkan topik utama diskusi.